1.1 Latar belakang
Dewasa ini, kata video game sudah tidak asing lagi
di telinga semua orang. Adalah sebuah “permainan” dengan dengan tampilan sebuah
gambar atau visual yang dapat memberikan respon balik jika diberikan
perintah-perintah tertentu menggunkanan alat kontrol pada seperangkat sistem
elektronik. Kata “Video Game” pada dasarnya mengacu pada istilah “raster
display device” . Banyaknya jenis sistem yang digunakan untuk menggenerate
display game senghingga dinamakan platform, contoh Personal Computer dan
konsol. Media yang diggunakan sebagai input data untuk memainkan game dinamakan
Cotroller, controller pada konsol dinamakan Joystick, sebuah papan portable berisi
tombol-tombol untuk memasukan perintah-perintah pada game. Controller pada PC
tetap berupa keyboard dan mouse yang digunakan bersamaan secara simultan.
Sudah diketahui bahwa perkembangan dukungan teknologi
semakin memacu perkembangan Video Game,“Pengguna games jelas makin banyak dari
tahun ke tahun. Pastinya itu semua didukung oleh teknologi yang berkembang saat
ini, termasuk koneksi internet yang makin luas, harga komputer yang makin
murah, serta didukung harga elektronik yang juga makin murah. Jadi makin banyak
orang bisa effort dan makin banyak juga orang bisa main.”, menurut pendapat
Andi Martin ( pemilik Main Game Studio, yang salah satu game buatannya pernah
menjadi nominator Game Category INACTA 2008 )
Untuk meningkatkan industri game lokal agar lebih maju
dapat dilakukan melalui berbagai macam upaya, salah satunya adalah berperan
aktif dalam menciptakan/mengembangkan game dengan judul-judul baru. Game dengan
tema action atau perang yang layak diangkat sebagai judul adalah tema
pertempuran hal ini didasarkan dari pernyataan responden yang menyatakan bahwa
tema pertempuran merupakan tema yang paling diminati untuk diangkat dalam
sebuah game, dan sisanya tema-tema yang lain.
Mengacu pada tema diatas, maka genre yang
paling sesuai dengan tema perang adalah genre FPS ( First Person Shooter ).
Hal ini juga didukung dengan banyaknya jumlah minat para pemain game terhadap
genre tersebut. Ditunjukkan pada hasil poling pada situs www.gamespot.com Yang menyatakan bahwa 48,69%
dari 306 responden menyukai game bergenre FPS, 13,73% menyukai tema strategi,
13,07% menyukai temle playing game), dan sisanya menyukai genre lainnya.
Terdapat 3 Elemen utama yang menyusun sebuah game modern,
pertama adalah elemen Navigasi yang berfungsi sebagai bagian dari interaksi
utama dalam sebuah game untuk pengaturan content dari sebuah game disini
kematangan perancangan konsep navigasi dan pemrograman yang baik akan
memunculkan navigasi yang baik pula. Kedua adalah Full Motion Video (FMV) atau
bisa juga di sebut sebagai Cinematic Game. Dimana ini umumnya berfungsi sebagai
prolog sebelum game dimulai, atau dapat juga dipakai sebagai elemen untuk
menceritakan/ menyambung cerita dari sebuah game. Ketiga adalah Game itu sendiri.
Dimana disinilah game itu melakukan proses interksi dengan audience, konsep
arts yang baik da geme akan tertarik memainkannya. Cinematic dalam Video
Game atau biasa di sebut juga FMV ( Full Motion Video) adalah bagian
yang tak terpisahkan dari sebuah game berfungsi sebagai prolog sebelum game
dimulai, atau dapat juga dipakai sebagai elemeritakan/menyambung cerita dari
sebuah game.
Seperti yang diungkapkan Jan Simons pada era
Game Modern saat ini keberadaan Cinematic sudah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari content creation sebuah game. Bahkan Cinematics adalah
salah satu hal yang sangat ditunggu untuk dilihat oleh gamers selain game itu
sendiri. Secara Teknik ada dua pendekatan utama untuk merancang Cinematic.
In-Game dan Pre-Rendered Game. Yang dimaksud dengan In-Game dimana
merupakan proses pembuatan Cinematic yang adegan demi adegannya
disiapkan untuk langsung ditampilkan menggunakan engine game yang sama, ini
dapat dilakukan ketika hardware yang dibutuhkan game sesuai atau mampu untuk
melakukannya. Teknik ini sering digunakan didalam game bergenre RPG, seperti
halnya game Metal Gear Solid maupun Grand Thief Autinima (macine
cinema). Fungsi dari Cinematics adalah untuk menyambung cerita dari sebuah
game diantara level-levelnya, Cinematics dapat juga digunakan sebagai
prolog/intro sebelum user memainkan game tersebut. Penekanan dari fungsi
Cinematics adalah peranannya dalam menceritakan isi sebuah game secara utuh
dalam satu kesatuan jalinan cerita dari awal hingga akhir.
1.1 Rumusan masalah
Berdasarkan
uraian dan gambaran latar belakang diatas, didapati beberapa permasalahan untuk
diangkat dalam studi ini yaitu “Bagaimana merancang sebuah Visual Game action
shooter darknes .”
1.2
Batasan Masalah
Penelitian
ini lebih dititik beratkan pada perancangan sebuah Game pada konteks Elemen
Visual Game saja.
1. Perancangan
ini peneliti tidak membahas secara mendalam tentang hal-hal teknis yang berada
diluar konteks pembahasan penelitian Visualisasi Game 3D misalnya Pemrograman
Game Tingkat Lanjut, soundtrack Game, Pemasaran film, Budget Promosi dan
sebagainya.
2. Perancangan
Tugas Akhir ini penulis hanya bertanggung jawab merancang Cinematic 3D untuk
Game Bergenre FPS (First Person Shooter) Dengan Tema game Shooter Darkness 3 D.
Dalam perancangan Cinematic tersebut penulis membatasi pada pembuatan Teaser
atau Trailer saja.
1.3
Tujuan dan Manfaat
Diharapkan
Masyarakat mendapatkan alternatif hiburan dari game buatan mahasiswa Bengkulu. Tujuan yang ingin
dicapai dalam pengajuan judul Tugas Akhir ini adalah
1. Untuk
merancang Cinematic Game tentang shooter darknes sehingga dapat menarik
pengguna untuk tertarik memainkan Game Simulasi action shooter darknes
2. Menumbuhkan
minat masyarakat terhadap game development local
3. Dapat
dijadikan referensi bagi mahasiswa dalam rangka pengembangan ilmu tentang dunia
Game Development. Khususnya pada bidang Game Desainer.
1.4
Metodologi Penulisan
Metodologi
yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Tinjauan
pustaka, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan pemrograman game.
2. Desain,
tahapan ini dimulai dari perancangan arsitektur sistem, proses, user
interface, dan interaksi sistem dengan pengguna.
3. Implementasi,
desain yang telah dibuat kemudian diterapkan ke dalam kode program yang
digunakan dengan berpedoman pada teoriteori dan data-data yang berkenaan dengan
pemrograman game.
4. Tes,
setelah selesai maka dilakukan tes untuk mengetahui bahwa sistem berjalan
dengan baik.
Untuk mendapatkan Full Materinya (BAB I,II,III,IV dan V + Source Code) anda bisa menghubungi admin melalui email atau Mobile Phone : 081919248484
0 komentar:
Posting Komentar