Sabtu, 18 Januari 2014

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GAME VISUAL SHOOTER DARKNESS 3 D FPS ( FIRST PERSON SHOOTER )



1.1             Latar belakang
Dewasa ini, kata video game sudah tidak asing lagi di telinga semua orang. Adalah sebuah “permainan” dengan dengan tampilan sebuah gambar atau visual yang dapat memberikan respon balik jika diberikan perintah-perintah tertentu menggunkanan alat kontrol pada seperangkat sistem elektronik. Kata “Video Game” pada dasarnya mengacu pada istilah “raster display device” . Banyaknya jenis sistem yang digunakan untuk menggenerate display game senghingga dinamakan platform, contoh Personal Computer dan konsol. Media yang diggunakan sebagai input data untuk memainkan game dinamakan Cotroller, controller pada konsol dinamakan Joystick, sebuah papan portable berisi tombol-tombol untuk memasukan perintah-perintah pada game. Controller pada PC tetap berupa keyboard dan mouse yang digunakan bersamaan secara simultan.

Sudah diketahui bahwa perkembangan dukungan teknologi semakin memacu perkembangan Video Game,“Pengguna games jelas makin banyak dari tahun ke tahun. Pastinya itu semua didukung oleh teknologi yang berkembang saat ini, termasuk koneksi internet yang makin luas, harga komputer yang makin murah, serta didukung harga elektronik yang juga makin murah. Jadi makin banyak orang bisa effort dan makin banyak juga orang bisa main.”, menurut pendapat Andi Martin ( pemilik Main Game Studio, yang salah satu game buatannya pernah menjadi nominator Game Category INACTA 2008 )
Untuk meningkatkan industri game lokal agar lebih maju dapat dilakukan melalui berbagai macam upaya, salah satunya adalah berperan aktif dalam menciptakan/mengembangkan game dengan judul-judul baru. Game dengan tema action atau perang yang layak diangkat sebagai judul adalah tema pertempuran hal ini didasarkan dari pernyataan responden yang menyatakan bahwa tema pertempuran merupakan tema yang paling diminati untuk diangkat dalam sebuah game, dan sisanya tema-tema yang lain.
Mengacu pada tema diatas, maka genre yang paling sesuai dengan tema perang adalah genre FPS ( First Person Shooter ). Hal ini juga didukung dengan banyaknya jumlah minat para pemain game terhadap genre tersebut. Ditunjukkan pada hasil poling pada situs www.gamespot.com Yang menyatakan bahwa 48,69% dari 306 responden menyukai game bergenre FPS, 13,73% menyukai tema strategi, 13,07% menyukai temle playing game), dan sisanya menyukai genre lainnya.
Terdapat 3 Elemen utama yang menyusun sebuah game modern, pertama adalah elemen Navigasi yang berfungsi sebagai bagian dari interaksi utama dalam sebuah game untuk pengaturan content dari sebuah game disini kematangan perancangan konsep navigasi dan pemrograman yang baik akan memunculkan navigasi yang baik pula. Kedua adalah Full Motion Video (FMV) atau bisa juga di sebut sebagai Cinematic Game. Dimana ini umumnya berfungsi sebagai prolog sebelum game dimulai, atau dapat juga dipakai sebagai elemen untuk menceritakan/ menyambung cerita dari sebuah game. Ketiga adalah Game itu sendiri. Dimana disinilah game itu melakukan proses interksi dengan audience, konsep arts yang baik da geme akan tertarik memainkannya. Cinematic dalam Video Game atau biasa di sebut juga FMV ( Full Motion Video) adalah bagian yang tak terpisahkan dari sebuah game berfungsi sebagai prolog sebelum game dimulai, atau dapat juga dipakai sebagai elemeritakan/menyambung cerita dari sebuah game.
Seperti yang diungkapkan Jan Simons pada era Game Modern saat ini keberadaan Cinematic sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari content creation sebuah game. Bahkan Cinematics adalah salah satu hal yang sangat ditunggu untuk dilihat oleh gamers selain game itu sendiri. Secara Teknik ada dua pendekatan utama untuk merancang Cinematic. In-Game dan Pre-Rendered Game. Yang dimaksud dengan In-Game dimana merupakan proses pembuatan Cinematic yang adegan demi adegannya disiapkan untuk langsung ditampilkan menggunakan engine game yang sama, ini dapat dilakukan ketika hardware yang dibutuhkan game sesuai atau mampu untuk melakukannya. Teknik ini sering digunakan didalam game bergenre RPG, seperti halnya game Metal Gear Solid maupun Grand Thief Autinima (macine cinema). Fungsi dari Cinematics adalah untuk menyambung cerita dari sebuah game diantara level-levelnya, Cinematics dapat juga digunakan sebagai prolog/intro sebelum user memainkan game tersebut. Penekanan dari fungsi Cinematics adalah peranannya dalam menceritakan isi sebuah game secara utuh dalam satu kesatuan jalinan cerita dari awal hingga akhir.
1.1             Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dan gambaran latar belakang diatas, didapati beberapa permasalahan untuk diangkat dalam studi ini yaitu “Bagaimana merancang sebuah Visual Game action shooter darknes .”
1.2              Batasan Masalah
Penelitian ini lebih dititik beratkan pada perancangan sebuah Game pada konteks Elemen Visual Game saja.
1.      Perancangan ini peneliti tidak membahas secara mendalam tentang hal-hal teknis yang berada diluar konteks pembahasan penelitian Visualisasi Game 3D misalnya Pemrograman Game Tingkat Lanjut, soundtrack Game, Pemasaran film, Budget Promosi dan sebagainya.
2.      Perancangan Tugas Akhir ini penulis hanya bertanggung jawab merancang Cinematic 3D untuk Game Bergenre FPS (First Person Shooter) Dengan Tema game Shooter Darkness 3 D. Dalam perancangan Cinematic tersebut penulis membatasi pada pembuatan Teaser atau Trailer saja.
1.3              Tujuan dan Manfaat
Diharapkan Masyarakat mendapatkan alternatif hiburan dari game  buatan mahasiswa Bengkulu. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengajuan judul Tugas Akhir ini adalah
1.      Untuk merancang Cinematic Game tentang shooter darknes sehingga dapat menarik pengguna untuk tertarik memainkan Game Simulasi action shooter darknes
2.      Menumbuhkan minat masyarakat terhadap game development local
3.      Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa dalam rangka pengembangan ilmu tentang dunia Game Development. Khususnya pada bidang Game Desainer.
1.4              Metodologi Penulisan
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:
1.      Tinjauan pustaka, mempelajari buku, artikel, dan situs yang terkait dengan pemrograman game.
2.      Desain, tahapan ini dimulai dari perancangan arsitektur sistem, proses, user interface, dan interaksi sistem dengan pengguna.
3.      Implementasi, desain yang telah dibuat kemudian diterapkan ke dalam kode program yang digunakan dengan berpedoman pada teoriteori dan data-data yang berkenaan dengan pemrograman game.
4.      Tes, setelah selesai maka dilakukan tes untuk mengetahui bahwa sistem berjalan dengan baik.

Untuk mendapatkan Full Materinya (BAB I,II,III,IV dan V + Source Code) anda bisa menghubungi admin melalui email atau Mobile Phone : 081919248484

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Judul