Sabtu, 18 Januari 2014

Pengaruh Cost Management Knowledge Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Bengkulu



1.1              Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan baik berskala besar maupun kecil memiliki target yang ingin dicapai dalam kegiatan usahanya. Cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan perencanaan dan pemberdayaan sumber daya yang tersedia yang dikenal dengan manajemen. Pencapaian dari usaha manajemen, baik sesuai dengan harapan atau tidak, akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menilai kinerja manajerial dan melakukan perbaikan untuk masa yang akan datang. Stoner (1995:120) memberikan definisi kinerja manajerial sebagai seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Kemampuan kinerja manajerial dapat diukur melalui 8 indikator, yaitu perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan (Mahoney et al. 1965 dalam Octavia, 2009).
Perusahaan membutuhkan suatu pedoman bagi pihak manajemen dalam usaha pencapaian tujuan. Pedoman ini dikenal sebagai anggaran. Anggaran tidak saja berfungsi sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai alat koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi (Hansen dan Mowen, 2004) serta alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan (Sumarno, 2005). Menurut Hanson (1966) dalam Riyadi (2005), pengendalian dalam anggaran mencakup pengarahan dan pengaturan orang-orang dalam organisasi. Prosespenyusunan anggaran merupakan suatu proses yang melibatkan penetapan peran, dimana pihak-pihak yang berkaitan diberi peran untuk melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
Rosidi (2000) menjelaskan bahwa penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan pendekatan top-down dan bottom-up. Pendekatan top-down dapat menimbulkan dysfunctional behavior karena manajer tingkat bawah hanya menjalankan apa yang telah ditetapkan anggaran, sementara pendekatan bottom-up atau partisipasi, memungkinkan terjadinya negosiasi diantara para manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Melalui pendekatan partisipasi ini, para manajer diberi kesempatan untuk berperan serta mengajukan ide atau masukan terhadap anggaran yang kelak harus dilaksanakannya. Hal tersebut dapat memotivasi para manajer dalam pencapaian tujuan. Disamping itu, partisipasi penyusunan anggaran menambah informasi yang dapat mengurangi ambiguitas peran yang mendukung perbaikan kinerja (Chenhall dan Brownell, 1988 dalam Chun dan Feng). Hal tersebut dikarenakan partisipasi penyusunan anggaran sebagai suatu mekanisme dalam pertukaran informasi yang memungkinkan karyawan untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang pekerjaan mereka dan membantu mereka untuk memperbaiki kinerjanya (Hopwood, 1976 dalam Riyadi, 2005).
Anggaran partisipatif merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan efektivitas organisasi melalui peningkatan kinerja setiap anggota organisasi secara individual atau kinerja manajerial. Bukti empiris menunjukan adanya ketidakjelasan hubungan antara anggaran partisipatif dengan peningkatan kinerja manajerial. Penelitian Brownell (1982), Ivancevich (1976), Bass dan Levitt (1963), Indriantoro (1993) dalam Sumarno (2005), menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Penelitian Argyris (1952), Becker dan Green (1962), Merchant (1982) mendukung hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Sedangkan Morse dan Reimer (1956), Milani (1975), Kenis (1979), Brownell dan Hirst ( 1986) dalam Sumarno (2005) menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Bryan dan Locke (1967) bahkan menyatakan anggaran mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kinerja manajerial. Variabel kontinjensi yang dipilih dalam penelitian ini adalah cost management knowledge yang berperan sebagai variabel moderating terhadap hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.
1.2              Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti membuat
perumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial?
2.      Apakah cost management knowledge berpengaruh terhadap hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial?
1.3              Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui dengan membuktikan secara empiris keterkaitan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
2.      Membuktikan secara empiris pengaruh cost management knowledge terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
1.4              Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:
1.      Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan di bidang dan hasil penelitian.
2.      Bagi peneliti lanjutan, diharapkan dapat menjadi referensi, terutama pada penelitian yang berkaitan dengan hubungan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial dalam ruang lingkup yang lebih luas untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.
3.      Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dalam hal penyusunan anggaran yang melibatkan cost management knowledge dan berdampak terhadap kinerja manajerial.


Untuk mendapatkan Full Materinya (BAB I,II,III,IV dan V ) anda bisa menghubungi admin melalui email atau Mobile Phone : 081919248484

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Judul